Liputan6com, Jakarta - Siapkan tempat duduk dengan nyaman, dan kencangkan sabuk pengaman, karena Disney membawa penonton ke Kolombia dalam film animasi terbaru mereka, Encanto.Selama durasi film sekitar 1,5 jam, pemirsa bakal dijamu keluarga Madrigal yang tinggal di desa terpencil di negara ini. Pesta Halloween adalah acara tahunan yang dirayakan oleh orang-orang di Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara lain di Eropa. Pesta bertemakan hantu ini diperingati setiap akhir bulan atau tanggal 31 Oktober setiap tahunnya. Banyak orang yang memperingati Halloween ini dengan mengenakan atau memakai kostum hantu seperti Vampir, sistemkeyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dal menginterpretasikan dan memberi respon terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib dan suci. Sebagai suatu sistem keyakinan, agama berbeda dengan sistem-sistem keyakinan atau isme-isme lainnya karena landasan keyakinan keagamaan AnNadwah, yaitu sebuah gedung yang dibangun oleh orang Quraisy di dekat Ka’bah, untuk tempat bermusyawarah bagi tokoh-tokoh Muraisy. Tidak semua orang boleh masuk gedung ini, kecuali yang berumur empat belas tahun ke atas. Seorang laki-laki dan perempuan tidak akan melaksanakan perkawinan kecuali di dalam gedung ini. Ramadhanidentik dengan purgatorio, semakna pembakaran atau penempaan. Meski kedua insan pertama -kakek dan nenek buyut seluruh manusia- itu pada urutannya mendapatkan magfirah Allah swt karena teguh menjalankan kalimat-kalimat-Nya (QS 2: 37). galaksi kode, jagat lambang, dan semesta imajinasi. Hal itu senapas dengan apa yang Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah bersabda : Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk puasa, dalam bulan ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan- Setan dibelenggu.Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama UVxW. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Liza Subrata 391Nenek sihir selalu tidak, itu yang selalu diceritakan di buku dongeng. Aku tidak setuju itu. Apa kalian setuju? Baiklah. Itu terserah kalian. Tapi, aku ingin menceritakan sesuatu tentang seorang wanita tua yang bisa sihir. Dan, dia amat sangat baik hati. Perhatikan Sybil. Umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun. Tapi, Sybil hidup sebatang kara. Sybil adalah anak tunggal dan kedua orangtuanya sudah meninggal. Sybil tinggal di sebuah gubug sederhana si tepi hutan Fardogh, sekitar satu kilometer dari desa Willomyne. Sybil terpaksa tinggal di tepi hutan karena penduduk desa Willomyne tidak mau hidup berdekatan dengannya. Penyebabnya hanya satu Sybil punya ilmu seperti yang kukatakan tadi, Sybil bukan oang jahat. Sihir yang ia punya adalah sihir putih, sihir yang baik. Sybil sering menolong orang. Selalu… menolong orang. Hanya saja, orang-orang yang ditolong Sybil tidak mau mengakuinya. Hanya ada satu orang yang menganggap Sybil memang wanita tua yang baik. Dia adalah Orvile Mills, anak lelaki kepala desa Willomyne yang masih berumur sebelas sering mencuri waktu tidur siangnya untuk bermain ke tepi hutan Fardogh. Ke mana lagi kalau bukan ke gubug milik Sybil. Dan, jika Orvile ketahuan pergi ke tepi hutan, ayahnya akan mengurung Orvile di dalam rumah selama beberapa sendiri sering tidak habis pikir, kenapa penduduk desa sangat membenci Sybil. Padahal Sybil hanya satu kali melakukan kesalahan. Saat itu, desa sedang mengadakan pesta setelah panen buah-buahan. Ada banyak makanan, sirup maple yang manis, dan kembang api. Tapi, yang paling ditunggu-tunggu semua orang adalah pertunjukan buah-buahan. Maksudku, para apel, melon, pisang, persik, dan anggur, benar-benar bisa bergerak dan bicara. Siapa yang membuat para buah itu bicara? Tentu saja dua tahun lalu, sebelum pesta dimulai, Sybil merasa kurang enak badan. Ia kelelahan setelah beberapa hari ikut membantu penduduk desa memanen buah-buahan. Jadi, ketika ia mengucapkan mantera untuk menggerakkan para buah itu, Sybil melupakan satu kata. Manteranya menjadi tidak lengkap. Alih-alih beraksi di panggung, para buah itu berlarian tak tentu arah, seolah mengejar orang-orang. Kepala desa marah sekali, penduduk desa juga. Sybil pun diusir dari ini, Orvile tidak tidur siang. Tidak ada orang di rumah. Ayahnya sedang ke kota untuk menjual pisang dan melon. Ibunya sedang di gudang selai, membantu beberapa wanita di sana mengolah apel menjadi selai. Sedangkan Bonnie, kakak perempuan Orvile, sedang bermain ke rumah temannya. Orvile bebas melenggang ke tepi hutan untuk menemui yang dilakukan Orvile di rumah Sybil? Tidak ada yang spesial. Sybil hanya menyuguhkan kukis beraroma jahe dan segelas cokelat hangat. Sambil memakan kukis, Orvile mendengar Sybil bercerita. Tentang apa saja. Yang paling sering Sybil ceritakan adalah soal sekolah sihir yang dulu pernah ia ikuti. Orvile selalu tertarik dengan cerita itu. Kadang, Orvile membujuk Sybil agar menunjukkan tempatnya. Tapi, Sybil berkata, sekolah sihir itu sudah ditutup bahkan sebelum Sybil menyelesaikan tahun terakhirnya. Entah apa ini Sybil tidak akan bercerita apa-apa. Sambil membawa keranjang berisi kukis aroma vanila dan sebotol sari buah aple, Sybil mengajak Orvile ke ladang mungil miliknya sendiri, tak jauh dari gubug. Di ladang itu, Sybil menanam berbagai macam tanaman obat. Jika hasilnya melimpah, Sybil akan menjualnya ke kota dan uangnya dipakai untuk membeli bahan makanan merentangkan selembar selimut perca di tanah untuk alas duduk. Lalu, ia dan Orvile duduk sambil memakan kukis vanila.“Sybil,” kata Orvile sambil mulutnya mengunyah kukis. “Maukah kau kembali ke desa?”Sybil tertawa. “Dan membuat ayahmu kembali murka?!” Sybil tertawa lagi. “Tidak, Orvile. Itu memang tawaran menggiurkan, tapi aku tidak bisa menerimanya.”“Kenapa?”Sybil menarik napas panjang, dua kali.“Karena ya…, mereka membenciku, Orvile. Lagipula, aku senang tinggal di sini. Di sini tenang, dan aku bisa kapan saja menengok ladang mungilku.”“Tapi, Sybil, aku rindu pertunjukkan buah-buahan itu. Kau membuatnya sangat lucu.”Sybil tersenyum, lalu mengusap-usap rambut Orvile.“Aku tahu, Orvile. Aku juga sangat merindukan membuat para buah itu bergerak dan mengoceh layaknya manusia. Tapi, kita tidak bisa berbuat seenaknya, Orvile. Ada orang lain – banyak orang – yang tidak suka menonton hal itu lagi. Kau pasti mengerti itu, Orvile.”Orvile menunduk. Di tangannya masih ada kukis yang sudah tergigit sedikit.“Ayolah. Jangan bersedih seperti itu.”“Kapan aku bisa menonton lagi pertunjukkan itu, Sybil?”Sybil diam sambil berpikir.“Begini saja,” sahutnya kemudian. “Aku akan membuat pertunjukkan itu dengan beberapa buah yang kupunya di dapur. Kau bisa mengundang dua atau tiga orang teman sekolahmu. Tapi, kau harus membuat mereka berjanji untuk tidak menceritakannya kepada orangtua mereka. Kau sanggup, Orvile?”Wajah Orvile berseri senang. Ia mengangguk, menyetujui permintaan Sybil.“Baiklah. Kau dan teman-temanmu bisa kemari akhir minggu nanti.”Orvile tersenyum. Namun, dalam sekejap senyumannya hilang ketika ia melihat ada asap membumbung ke langit. Asap itu berasal dari arah desa.“Sybil. Sepertinya sesuatu sedang terbakar di desa.” Orvile menunjuk ke asap yang makin lama makin tebal mengikuti telunjuk Orvile, lalu bicara, “Sepertinya memang begitu, Orvile.”Seperti tersengat lebah bersamaan, Orvile dan Sybil segera membereskan keranjang makanan dan melipat selimut. Keduanya kembali ke gubug. Sybil menyambar tongkat sihirnya dan segera berlari ke desa. Orvile mengikuti Sybil dengan kecepatan di desa, suasana amat kacau. Orang-orang berlarian sambil membawa banyak barang. Tapi, sebagian besar dari mereka sedang membawa ember kayu berisi air ke arah gudang selai.“Gudang selai?! Ibu?!” pekik Orvile bertanya, Sybil tahu, masih ada orang terjebak di dalam gudang. Ada dua orang, kata Sybil dalam hati. Dan, salah satunya adalah ibu Orvile. Sybil bisa mendengar teriakan ibu Orvile. Telinga Sybil sudah terlatih untuk mendengar apa pun dari jarak seratus kaki. Dan, jarak antara gudang dan tempatnya berdiri kali ini, kurang dari seratus kaki. Suara ibu Orvile terdengar jelas di antara jeritan panik penduduk desa.“Sybil, apinya terlalu besar,” kata Orvile sambil setengah terisak. “Kau harus menolong mereka.”Sybil tidak perlu berpikir dua kali. Bahkan, tanpa Orvile meminta, Sybil memang akan membantu memadamkan belakang gudang selai ada parit kecil yang mengarah ke kebun pisang. Sekarang musim panas, pasti parit itu deras airnya, pikir Sybil. Ketika Sybil hendak mengitari gudang selai, langkahnya terhenti oleh Jacob Mills, ayah Orvile.“Mau apa kau di sini, Sybil? Kau tidak dibutuhkan di sini!”Orvile menghampiri ayahnya.“Ayah. Tolong jangan halangi Sybil membantu.”“Penduduk desa tidak lagi membutuhkan bantuanmu, Sybil.” Jacob tidak mengindahkan permohonan anaknya. “Kami bisa memadamkannya dengan segera. Jika kau membantu, apinya akan semakin besar.”“Ibu Orvile masih ada di gudang itu, Jacob,” tegas Sybil. “Aku akan membantumu memadamkan apinya.”“Tidak perlu!”“Ayah!” Orvile berteriak sambil menunjuk sebagian atap gudang yang tiba-tiba mulai cemas. Begitu pula yang lain. Api semakin besar dan orang-orang mulai kelelahan mengangkut air dengan ember-ember kecil menarik tangan ayahnya. “Biarkan Sybil membantu kita, Ayah.”Jacob tidak punya pilihan lain. Samantha Mills, ibu Orvile, masih berada di gudang yang terbakar itu. Akhirnya, Jacob mengangguk. Sybil pun segera berlari ke balik gudang, tempat parit itu berada. Jacob, Orvile, dan beberapa orang lagi, mengikuti langkah berdiri di dekat parit. Memang benar, saat ini, parit kecil itu sangat deras. Sybil mengayunkan tongkatnya, merapal sebuah kalimat mantera. Lalu, pelan-pelan, air parit mulai terangkat. Sybil mengarahkan air parit tersebut ke atas gudang. Ketika tepat di atas bagian gudang yang terbakar, Sybil mengentakkan tongkatnya ke bawah. Dan, air parit pun jatuh. Api mulai padam sebagian. Sybil mengulangi hal itu sampai tiga kali, sampai api benar-benar dan beberapa orang pria menghambur ke dalam gudang untuk menyelamatkan Samantha Mills dan satu wanita lagi. Puji Tuhan, dua orang itu selamat. Sybil tersenyum, lalu berbalik hendak pulang ke gubugnya.“Sybil!” teriak seseorang, dan Sybil tahu, itu suara Jacob. “Mau ke mana?”Sybil berbalik. “Pulang,” sahutnya.“Pulang ke mana?” tanya Jacob lagi.“Ke rumahku, tentu saja, Jacob. Ke mana lagi memangnya?”“Tapi, rumahmu di sini,” kata Jacob.“Tidak. Rumahku di tepi hutan Fardogh. Bukan di sini.”“Tidak apa-apa, Sybil. Kau bisa memiliki kembali rumah lamamu di desa ini,” kata Sybil melorot. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar. “Benarkah?!” gumamnya.“Iya, benar sekali. Mrs. Watson dan Mrs. Jonas bisa membantu memindahkan barang-barangmu.”Sybil berpikir sebentar.“Terima kasih, Mr. Mills. Tapi, maaf. Aku tidak bisa menerima kebaikanmu,” kata Sybil.“Kenapa, Sybil?” tanya Orvile yang sedari tadi ternyata berdiri di samping menunduk. “Seperti yang sudah aku bilang tadi, Orvile. Aku sudah nyaman dengan gubug kecilku di sana. Toh jaraknya tidak jauh dari sini. Kau dan juga yang lain, akan selalu aku terima di rumah mungilku itu.” Sybil mencolek ujung hidung sedikit kisah dari Sybil, si penyihir baik hati. Sekarang, setiap hari Minggu, halaman rumah Sybil akan dipenuhi anak-anak yang hendak menonton pertunjukkan buah. Dan, tidak ada lagi yang membenci Sybil.Tulisan FFA lainnya ada di sini. Lihat Dongeng Selengkapnya Nenek sihir berasal dari kata dasar nenek. Nenek Sihir Perempuan tua yang memiliki ilmu hitam dan suka mencelakakan orang dalam dongeng. Kesimpulan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, arti nenek sihir adalah perempuan tua yang memiliki ilmu hitam dan suka mencelakakan orang dalam dongeng. Dari Wiktionary bahasa Indonesia, kamus bebas Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian bahasa Indonesia[sunting] Nomina nenek sihir perempuan tua yang memiliki ilmu hitam dan suka mencelakakan orang dalam dongeng Sinonim Terjemahan[?] Lihat pula Semua halaman dengan kata "nenek sihir" Semua halaman dengan judul mengandung kata "nenek sihir" Lema yang terhubung ke "nenek sihir" Pranala luar Definisi KBBI daring KBBI V, SABDA KBBI III, Kamus BI, Tesaurus Tesaurus Tematis, SABDA Terjemahan Google Translate, Bing Translator Penggunaan di korpora Corpora Uni-Leipzig Penggunaan di Wikipedia dan Wikisource Wikipedia, Wikisource Ilustrasi Google Images, Bing Images Jika komentar Anda belum keluar, Anda dapat menghapus tembolok halaman pembicaraan ini. Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama lbs Bahasa Indonesia a ° ‧ b ° ‧ c ° ‧ d ° ‧ e ° ‧ f ° ‧ g ° ‧ h ° ‧ i ° ‧ j ° ‧ k ° ‧ l ° ‧ m ° ‧ n ° ‧ o ° ‧ p ° ‧ q ° ‧ r ° ‧ s ° ‧ t ° ‧ u ° ‧ v ° ‧ w ° ‧ x ° ‧ y ° ‧ z ° Kategori Kata Kata dasar Kata berimbuhan Kata ulang Turunan kata Gabungan kata majemuk Frasa Turunan frasa Morfem Imbuhan Prakategorial Morfem terikat Morfem unik Peribahasa/idiom Kiasan/ungkapan Kependekan singkatan dan akronim Bahasa daerah Bahasa asing/serapan Kata dengan unsur serapanKelas kata Adjektiva Adverbia Artikula Interjeksi Interogativa Konjungsi Nomina Numeralia Partikel Preposisi Pronomina VerbaRagam bahasa Arkais tidak lazim / Ejaan lama Cakapan tidak baku / nonformal / variasi Klasik naskah kuno Kasar Hormat Feminin MaskulinBidang ilmu /Leksikon Administrasi dan Kepegawaian Agama Budha Agama Hindu Agama Islam Agama Katolik Agama Kristen Anatomi Antropologi Arkeologi Arsitektur Astrologi Astronomi Bakteriologi Biologi Botani Demografi Ekonomi dan Keuangan Elektronika Entomologi Farmasi Filologi Filsafat Fisika Geografi dan Geologi Grafika Hidrologi Hidrometeorologi Hukum Ilmu Komunikasi Kedirgantaraan Kedokteran dan Fisiologi Kehutanan Kemiliteran Kesenian Kimia Komputer Linguistik Manajemen Matematika Mekanika Metalurgi Meteorologi Mikologi Mineralogi Musik Olahraga Pelayaran Pendidikan Penerbangan Perdagangan idNegasiIndeks Alfabetis Frasa Frekuensi Kiasan Peribahasa Serapan Gambar 206 kata benda dasar Swadesh 207 kata dasar Kata perhentian stopwords RimaImbuhan Nomina -an ke-/ke-an/keber-an/kepeng-an/kese-an/keter-an/ketidak-an pe-/pe-an per-/per-an se-/se-an Adjektiva ter- se- ke- Verba ber-/ber-an/ber-kan me-/me-i/me-kan di-/di-i/di-kan ku-/ku-i/ku-kan kau-/kau-i/kau-kan memper-/memper-i/memper-kan diper-/diper-i/diper-kan kuper-/kuper-i/kuper-kan kauper-/kauper-i/kauper-kan -i -kan Akhiran -ku -mu -nya -kah -lah -tah Sisipan -er-, -el-, -em-, -in- KategoriBahasa Indonesia IndeksBahasa Indonesia ProyekWiki bahasa Indonesia Lampiran bahasa Indonesia Bahasa daerah sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Kategori Frasa bahasa IndonesiaidNomina frasaFrasa mengandung kata nenekFrasa mengandung kata sihir Snow White Dongeng Putri Salju atau Snow White merupakan dongeng yang banyak digemari. Kisah ini menceritakan keluarga kerajaan yang sedang merayakan kelahiran putri mereka, Putri Salju. Namun, suatu hari, ibu Putri Salju meninggal dunia. Kemudian, karena raja menikah lagi, maka Putri Salju mempunyai ibu tiri. Nah, ibu tiri Putri Salju adalah seorang ratu yang jahat. Ternyata, ia juga seorang penyihir. Ratu sangat iri dengan kecantikan Putri Salju. Oleh karena itu, ia ingin menyingkirkan Putri Salju. Putri Salju kemudian dibawa ke tengah hutan dan ditinggal sendirian di sana. Setelah itu, ratu yang mengubah dirinya menjadi seorang nenek tua datang menemui Putri Salju. Putri Salju tidak tahu kalau nenek itu adalah ibu tirinya. Nenek tua itu menawarkan apel yang sudah diberi ramuan kepada Putri Salju. Ketika Putri Salju menggigit apel itu, ia terjatuh dan tak sadarkan diri. Beauty and The Beast Dongeng Beauty and The Beast berasal dari daratan Eropa. Dongeng ini ditulis oleh Gabrielle Suzanne Barbot de Villeneuve pada tahun 1740. Dongeng ini menceritakan tentang seorang pangeran yang sangat tampan namun egois dan sombong. Suatu hari, datanglah hujan badai. Istana pangeran kedatangan seorang perempuan tua yang ingin berteduh.

apa yang identik dengan nenek sihir